Tampilkan postingan dengan label Sumber Belajar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sumber Belajar. Tampilkan semua postingan

Senin, 05 Mei 2014


Tahukah Gambaran diatas adalah gambaran apabila dalam pembelajaran terasa membosankan, terutama pada saat memperhatikan presentasi. Maka presentasi yang efektif dan efisien sangat perlu.

Bagaimana merancang presentasi yang efektif dan efisien?

Ada beberapa tahap dalam presentasi, yaitu sebagai berikut.

1. Tahap menyiapkan

Tahap awal dalam membuat presentasi adalah merancang cerita. Untuk merancang cerita, kita perlu menggagas cerita, membuat sketsa, mengumpulkan pustaka dan informasi pendukung.  Membuat cerita berawal dari ide. Ide yang ada diikat agar tidak mudah hilang. Setelah ada ide, kita buat sketsa cerita yang menarik untuk disampaikan pada audiens.

Selain itu, dalam tahap persiapan kita juga membutuhkan informasi pendukung. Informasi pendukung misalnya:

x.  Jumlah peserta. Dengan mengetahui jumlah peserta, kita bisa berlatih menguasai orang-orang yang akan mengikuti presentasi karena menyikapi orang banyak akan berbedaa dengan cara menyikapi orang yang sedikit.

x. Kebutuhan audience. Seseorang datang ke acara presentasi karena ada rasa penasaran terhadap materi sehingga keingintahuan itu bisa dicukupi oleh presenter.

x. Tata panggung dan suara

Tata panggung dan suara bisa membantu efektifitas penyampaian isi slide. Kita harus mengetahui apakah jarak kita dekat, atau jauh dari audience.

2. Membuat slide

x. Slide adalah poin-poin yang ingin disampaikan, bukan dokumen.

x. satu slide = 1 pokok ide. Jika ada beberapa ide yang disampaikan berbarengan, kita bisa menggunakan animasi.

x. kalimat singkat dan baik, namun jangan terlalu singkat

x. kalimat yang dituliskan jangan sampai multitafsir, dan kurangi istilah-istilah yang sulit dipahami oleh audiens. Kita ingat bahwa audiens memiliki kapasitas untuk menerima.

x. gambar adalah senjataà otak manusia akan menolak hal-hal yang tidak menarik.

x. pilih warna yang sesuai serta huruf yang sesuai.

3. Berlatih

Berlatih berbicara untuk kelancaran presentasi

x. vokal dan gaya à untuk antisipasi jika ada kerusakan sound system

x. melatih mental àcara yang paling mudah untuk mendapatkan kekuatan mental adalah berdoa, berolah raga, jalan-jalan.

xtampil

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah menarik simpati hadirin. Awali dengan kata-kata bersemangat. Kemudian menyapa hadirin. Ketika teman yang hadir disapa oleh presentator, akan terjalin hubungan baik.

aturan 10 menit
biasanya otak manusia hanya tahan mendengarkan selama 10 menit. Untuk antisipasi ini, kita lakukan rehat. Bisa berupa lelucon atau bercanda untuk merefresh otak.

Libatkan hadirin
Hadirin akan merasa sangat dihargai ketika dilibatkan dalam presentasi.

Larangan: mengadu domba, berkata jorok.
Mengakhiri presentasi: presentasi diakhiri dengan baik. Sayang sekali jika sudah  menampilkan dengan baik tapi tidak bisa mengakhirinya dengan mengesankan.

“Jika anda tidak dapat menjelaskan suatu hal dengan sederhana, maka anda belum memahami hal tersebut” -Einstein

SUMBER:  http://eka-putri-a.blog.ugm.ac.id/index.php/2013/12/25/bagaimana-cara-presentasi-yang-efektif-efisien/

Posted on 12.30 by Unknown

No comments


A. Pengertian Media Pembelajaran
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar.  Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.

Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.

Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang media pengajaran, yang meliputi :

•    Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar;
•    Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan;
•    Seluk-beluk proses belajar;
•    Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan;
•    Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran;
•    Pemilihan dan penggunaan media pendidikan
•    Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan;
•    Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran;
•    Usaha inovasi dalam media pendidikan.[1]

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’.  Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.[2]

Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut Media Pembelajaran.[3]

B.   Manfaat Media Dalam Pembelajaran 
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran.  Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa.  Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.

Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.  [4]

Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.  Tetapi secara lebh khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci Kemp dan Dayton (1985) misalnya, mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu :

1.    Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
2.    Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
3.    Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
4.    Efisiensi dalam waktu dan tenaga
5.    Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
6.    Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja
7.    Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
8.    Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif. [5]

Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan oleh Kemp dan Dayton tersebut, tentu saja kita masih dapat menemukan banyak manfaat-manfaat praktis yang lain.  Manfaat praktis media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :

1.    Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar

2.    Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya

3.    Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu

4.    Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata.  Kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.[6]


C.   Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Media Pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya.  Mulai yang paling kecil sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal harganya.  Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada media yang diproduksi pabrik.  Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung dapat kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran

Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah.  Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak (buku).  selain itu banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain gambar, model, dan Overhead Projector (OHP) dan obyek-obyek nyata.  Sedangkan media lain seperti kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai), program pembelajaran komputer masih jarang digunakan meskipun sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru.
D.   Pemilihan Media Pembelajaran 
      Beberapa penyebab orang memilih media antara lain adalah :  a.  bermaksud mendemosntrasikannya seperti halnya pada kuliah tentang media;  b.  merasa sudah akrab dengan media tersebut, c. ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih kongkrit; dan d.  merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukannya.  Jadi dasar pertimbangan untuk memilih media sangatlah sederhana, yaitu memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak.  Mc. Connell (1974) mengatakan bila media itu sesuai pakailah “If The Medium Fits, Use It!” [8]

Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologi yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai berikut :

1.    Motivasi
2.    Perbedaan individual
3.    Tujuan pembelajaran
4.    Organisasi isi
5.    Persiapan sebelum belajar
6.    Emosi
7.    Partisipasi Umpan balik
8.    Penguatan (reinforcement)
9.    Latihan dan pengulangan
10.    Latihan dan pengulangan
11.    Penerapan.  

Posted on 02.22 by Unknown

No comments